Siapa sih yang ngga tau dessert?. Dessert atau
yang biasa dikenal dengan hidangan penutup ini merupakan hidangan yang pada
umumnya disajikan pada setiap akhir makan. Kalo ngomongin tentang dessert udah pasti banyak banget kan
jenisnya. Mulai dari buah-buahan, agar- agar, cake sampai puding. Nah, kali ini
kita akan ngomongin salah satu dari dessert
tersebut, yaitu puding.
Terkadang
kita hanya tahu makanan yang akan kita makan, tetapi tidak tahu asal – usul
dari makanan tersebut. Seperti puding, aneka macam puding memang sudah cukup
familiar di kalangan masyarakat Indonesia, berbagai varian rasa mulai dari
puding coklat, puding buah, puding susu, sampai inovasi baru puding cake.
Puding juga selalu laris manis diserbu konsumen sebagai hidangan penutup di
setiap kesempatan.
Awalnya,
puding sudah mulai dikenal di negara Inggris yaitu sekitar abad ke 17. Dengan
konsep awal yang memiliki cita rasa manis dan gurih. Kemudian, saat itu puding
dikemas didalam kantung – kantung khusus. Kenapa demikian? Karena pada zaman
itu puding dibuat dengan bahan dasar daging dan dibentuk mirip seperti sosis.
Lalu,
baru pada sekitar abad ke 19 dilakukan modifikasi oleh orang – orang Inggris.
Saat itu, puding dikukus dan dibentuk hampir menyerupai bentuk kue. Salah
satunya plum puding, merupakan puding yang biasa disajikan ketika umat Kristen
merayakan hari Natal. Yang akhirnya, puding ini hingga sekarang masih dibuat
oleh masyarakat Inggris untuk Menyambut Perayaan Natal.
Sedangkan
puding pada zaman sekarang yang kita kenal dengan bentuknya yang lembut dan
enak, merupakan penemuan dari orang Amerika
yaitu sekitar abad ke 19 ( mereka menyebutnya dengan Custard). Nah, puding Amerika ini
terbuat dari bahan – bahan yang hampir serupa dengan pembuatan puding pada
zaman sekarang. Bahan – bahannya seperti telur,tepung maizena, dan bubuk agar.
Dari resep yang dibuat oleh orang Amerika ini, lalu tersebarlah hingga ke
belahan Asia dan mendapat modifikasi lagi.

“Selain
gampang dibuat, puding juga banyak manfaat kesehatannya. Seperti, mempermudah
proses pencernaan di dalam tubuh kita dan juga cocok untuk dikonsumsi saat masa
diet,” ujar indah.
Apalagi,
sebagai ibu dengan dua anak yang masih bersekolah. Indah juga sering
menyertakan puding sebagai makanan penutup untuk bekal yang dibawa oleh anak - anaknya.
“Anak
–anak saya juga sangat suka dengan puding, kadang saya juga membuat puding
mengambil dari buku –buku resep. Sehingga, puding yang saya buat juga bervariasi
dan tidak begitu – begitu saja.”
Tuh
kan, terciptanya suatu makanan memang membutuhkan proses yang panjang, seperti
puding. Selain rasanya yang lezat, didalamnya juga terdapat manfaat yang
banyak. Tinggal kita tungga aja deh, puding dengan inovasi – inovasi baru yang
akan muncul berikutnya.
Posting Komentar